Tutup Pesparani Katolik IV, Orno Akui Kota Tual Ukir Sejarah Besar

0

Tual Beritalaser. Wakil Gubernur Maluku, Drs. Barnabas Nataniel Orno secara resmi menutup kegiatan Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke IV Provinsi Maluku tahun 2022 yang berlangsung di lapangan Lodar El kota kecamatan Dullah selatan kota tual 29/9/22.

Orang nomor 2 di Maluku ini saat pembukaan acara mengatakan, ia berdiri di panggung Pesparani ini kelihatannya orang baru. Tetapi, sesungguhnya saya ini orang lama di Maluku tenggara – kota tual.

“Saya dulu bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kepulauan Kei dari tahun 1992 hingga tahun 2000 baru saya berpindah ke Samlaki”ungkapnya.

Ia juga menyampaikan pada tahun 1997 wakil presiden Ibu Megawati Soekarno Putri mengunjungi wilayah kepulauan Kei tepatnya di lapangan Lodar El ini dan mereka membuat sebuah deklarasi tentang Maluku Tenggara Raya.

Orno dalam sambutanya, memberikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan Pesparani Katolik IV Tingkat Provinsi Maluku yang telah berlangsung dengan sukses di kota Tual, Bumi Larvul Ngabal.

Orno merasa bersyukur dan bangga atas kerjasama dan dukungan berbagai pihak sehingga event Pesparani Katolik IV Tingkat Provinsi Maluku tahun 2022 bisa berlangsung dengan penuh sukacita.

“Hari ini kota tual telah membuat sejarah besar di Provinsi Maluku dalam mempererat hubungan toleransi antar umat beragama. Dengan adanya kegiatan Pesparani membawa kesan yang sangat indah bagi 11 kabupaten kota”ungkapnya.

Menurutnya, Dukungan Pemerintah Kota Tual, DPRD, tokoh-tokoh agama dan masyarakat telah menyukseskan kegiatan Pesparani.

Orno sangat mengakui tingkat toleransi umat beragama di kota tual. Pasalnya, Umat Katolik cuman 0’4% namun pada pelaksanaanya luar biasa sekali. Menurutnya, Pesparani bukan cuman milik Umat Katolik tetapi milik semua antar umat beragama.

“Semoga Pesparani lebih mengkohkokan kita semua seperti filosofi 1 ekor ayam yang mempunyai telor untuk kita semua, yang memaknai : Ai ni ain Di Kei, kalwedo di MBD, duanlolad di Samlaki, jargaria di Aru, loliklalin vedak vena retimena barasehe di pulau buru, pamahanunuusa di Maluku tengah, sakamese nusa di SBB, itawutunusa di SBT, iti iti ala-ala lawawena haulala di pulau ambon”ungkap Orno.

Ia menambahkan, Kita semua orang Basudara potong di kuku rasa di daging. Mayang pinang Mayang kelapa timbang cengkeh di Saparua, orang bilang ade deng kaka sagu salempeng di bagi dua. Itulah, makna dari Pesparani ini dan semoga hal itu adalah implementasi dari filosofi-filosofi dan budaya kita orang Maluku.

Turut hadir dalam acaraa penutupan Pesparani Katolik IV Tingkat Provinsi Maluku, Uskup Amboina Mgr, Seno Ngutra, Ibu Beatrix Orno, Wakil Walikota Tual Usman Tamnge beserta ibu, Isteri Walikota Tual, Kepala Bimas Katolik Kemenag Provinsi Maluku, Ketua DPRD Kota Tual,Ketua LP3KD Maluku RD Ahus Arbol, sejumlah Pimpinan OPD Pemkab Tual, tokoh agama, tokoh masyarakat dan wartawan. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *