Wakil Walikota Harapkan Penanganan Stunting Di Kota Tual Segera Dituntaskan
Tual Beritalaser.Pemerintah Kota Tual lewat Dinas BKKBN kota tual menggelar Rapat Koordinasi, Rekonsiliasi dan monev pengendalian percepatan penurunan stunting di kota tual tahun 2022. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Pulau Dullah Selatan kota tual, 16/11/22.
Sambutan walikota tual Adam Rahayaan yang dibacakan wakil walikota tual Usman Tamnge mengatakan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani Stunting agar segera tuntas di tahun depan. Pasalnya, Tahun 2023 adalah tahun terakhir masa kerjanya dengan Walikota Tual Adam Rahayaan. Maka harus hal ini perlu disikapi dengan serius. Diharapkan, Stunting di Kota Tual dapat diselesaikan atau persentasenya harus 0 persen di Tahun 2023.
Dijelaskan, Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi lingkungan yang kurang mendukung, ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standard.Oleh sebab itu, Dampak stunting berjangka panjang, bukan hanya saat masih kanak-kanak tetapi hingga lanjut usia. Oleh karena itu stunting berdampak sangat buruk bagi masa depan anak.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021, presentase angka kasus stunting di Kota Tual Tahun 2021 mencapai 27,79%. Dan di Tahun 2022 ini ditargetkan angka tersebut menjadi 23,125,” jelasnya. Oleh sebab itu, pada tahun 2023, persentase kasus Stunting di Kota Tual ditargetkan berkisar 18,86%.
Melalui berbagai kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan oleh TPPS atau Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Tual, dengan melibatkan lintas sector baik tingkat kota, kecamatan, desa/kelurahan hingga tingkat dusun.
Sehingga, kita dapat mengetahui target capaian persentase penurunan Kasus stunting pada lokasi sasaran stunting (lokus) di Kota Tual, yang tersebar pada 13 (tigabelas) desa/kelurahan di 2 (dua) Kecamatan, yakni Kecamatan Pulau Dullah Selatan dan Kecamatan Pulau Dullah Utara berdasarkan keputusan Walikota tual Nomor : 450 Tahun 2022, dapat tercapai atau tidak.
Atas nama Pemerintah Kota Tual kami mengucapkan terimakasih kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku yang telah melaksanakan kegiatan rekonsiliasi stunting, rapat koordinasi dan monitoring evaluasi pengendalian percepatan penurunan stunting tingkat Kota Tual pada hari ini,” bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Sarles Brabar, SE. M.Si dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Pusat menargetkan untuk penurunan Stunting pada tahun 2024 mencapai 14 persen secara nasional.
Sementara untuk Provinsi Maluku mempunyai target penurunan Stunting hingga tahun 2024 mencapai 20 persen dari 28,7 persen. Ini tentunya bagian dari pada Kota Tual yang juga merupakan lokus masalah stunting,” kata Sarles. Selaku koordinator penggerakan lapangan sesuai Perpres 72 tahun 2021 mengamanatkan bahwa BKKBN dan kita semua harus bergerak terus dalam mengatasi secara bersama-sama persoalan Stunting di Indonesia.Dirinya berharap generasi penerusjangan sampai mengalami masalah los generation.