Kadis Pendidikan Kota Tual Launching Gerakan Pembiasaan Literasi dan Numerasi
Tual Beritalaser. Kepala Dinas Dikbud Kota Tual Mudatsir Tamher sebagai Salah Satu Peserta Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat I angkatan XXIV Tahun 2023 kembali membuat Proyek Perubahan pada Pelatihan Tahap Lanjutan yang diberi nama G-PELITA atau Gerakan Pembiasaan Literasi dan Numerasi Bagi Dunia Pendidikan di Kota Tual.
Launching Gerakan Tersebut dipusatkan di Lapangan Lodar El Jumat 13 Oktober 2023. Kegiatan yang dibuka oleh Walikota Tual yang dimulai dengan Jalan Santai ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Tual Ali Mardhana serta Para Guru dan Pelajar pada Satuan Pendidikan Tingkat SD – SMP se Kota Tual.
Dalam Sambutannya Walikota Tual Katakan, Literasi dan Numerasi merupakan sesuatu yang dikenal paling awal dalam sejarah peradaban manusia. Keduanya tergolong fungsional dan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu Kemampuan numerasi berfungsi efektif dalam kegiatan belajar, bekerja, dan berinteraksi sepanjang hayat. Untuk itu, Kegiatan literasi dan numerasi dapat dikembangkan secara sistematis dan berkelanjutan, baik dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas maupun kegiatan pembelajaran di luar kelas (ekstrakurikuler).
Kegiatan literasi dan numerasi difokuskan kepada pengayaan dan penguatan kemampuan numerasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat menyenangkan dan menantang dalam mengembangkan potensi anak. Potensi anak ini dikembangkan merujuk kepada tingkat perkembangan anak. Prinsip menyenangkan dan menantang ini juga berlaku bagi pemilihan bahan bacaan.
Kemampuan literasi numerasi sebagai pengetahuan dan kecakapan yang erat kaitannya dengan pemahaman angka, simbol dan analisis informasi kuantitatif (grafik, tabel, bagan, dan sebagainya), sangat penting dimiliki generasi saat ini. Dengan memiliki kemampuan literasi numerasi yang baik, peserta didik secara cakap mampu mengaplikasikan pengetahuan matematikanya dalam kehidupan nyata.
Kepada Media ini Kadis Dikbud Kota Tual Mudatsir Tamher Katakan, Penguatan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah dasar dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan berjenjang mulai dari tingkat Pemerintah Daerah, satuan pendidikan dan kelas. Literasi Numerasi juga dapat dipelajari melalui pembiasaan, terintegrasi dalam pembelajaran hingga pengembangan pada ekstrakurikuler. Cakupan literasi numerasi sangat luas, tidak hanya dalam pelajaran matematika, tetapi juga berkaitan dengan literasi lainnya, misalnya kebudayaan atau kewarganegaraan.
Adapun komponen literasi numerasi dalam cakupan Matematika, yaitu: bilangan, operasi dan penghitungan, geometri dan pengukuran, pengolahan data, interpretasi statistik, penalaran spasial, dan pola. Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk :
(a) menggunakan berbagai macam bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari
(b) menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil kesimpulan dan keputusan. Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi numerasi juga mencakup kemampuan untuk menerjemahkan informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Singkatnya, literasi numerasi adalah kemampuan atau kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan menggunakan matematika dengan percaya diri di seluruh aspek kehidupan. Literasi numerasi meliputi pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan perilaku positif. Numerasi tidaklah sama dengan kompetensi matematika. Keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut.
Pengetahuan matematika saja tidak membuat seseorang memiliki kemampuan numerasi. Numerasi mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi riil sehari-hari. Saat permasalahannya sering kali tidak terstruktur, memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan faktor non matematis