Komisi IV DPRD Maluku Lakukan Rapat Bersama Mitra Bahas Pengawasan Tahap II Di Kabupaten SBT

Beritalaser.com.Ambon.
Komisi IV DPRD Provinsi Maluku melakukan Rapat Komisi dengan Mitra dalam Rangka Pengawasan Tahap Dua.
Hari Kamis kita ke SBT melakukan pengawasan disana, dan teman-teman mitra dipanggil untuk menyampaikan program-programnya yang ada di sana, tidak banyak hanya Dinas Pendidikan, lalu ada Kesra dan Dinas Sosial.
Kita turun di situ lanjut ke SBB untuk lakukan pengawasan lagi disana.
Intinya kita menjadwalkan sehingga perjalanan kita itu tidak buang-buang waktu, begitu tiba di mana, Kita sesuaikan dengan program kegiatan yang ada di lokasi di mana kita tiba, kata Wakil ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Rofik Afifudin kepada awak media di ruangan komisi kantor DPRD Maluku Karang Panjang Ambon, Selasa 14/5/2024
Menurutnya, Terkait jumlah program kegiatan yang akan dilakukan cukup banyak, Tahun kemarin Dinas Pendidikan daerah Gorom SBT SMK 1 di sana, Lalu APBD di Kilga Rehab Sekolah dekat dari Bandara jadi kita tiba langsung ke sana baru masuk ke SBB.
Di sana kita mengawasi program kerjanya, kalau bangunan, fisiknya sesuai dengan RAB atau tidak kwalitasnya Seperti apa, dan Kalau ada hal-hal yang belum terselesaikan kita minta segera diselesaikan, dibenahi supaya tidak menimbulkan masalah.
tugas pengawasannya seperti itu saja karena masih ada waktu pemeliharaan, disetiap program itu pasti ada waktu pemeliharaan.
Kita mengharapkan, kemitraan ini di bangun lagi dengan baik supaya tugas-tugas dan fungsi-fungsi kedewanan itu bisa menemukan kimestri dengan kerja-kerja di Mitra Pemerintah, karena ini Pemerintah untuk Pemerintah sehingga dalam tugas yang sama kita bisa saling membantu untuk merealisasikan semua program kegiatan yang sama-sama kita sepakati untuk kepentingan masyarakat yang ada di Maluku ini, harap Rofik
Disampaikan Rofik, kita juga mengevaluasi, makanya tadi kami mengevaluasi beberapa hasil temuan kami Di pengawasan yang pertama di Tahun 2003 misalnya.
kemudian di Tahun 2024 setelah kami turun sudah ada pembenahan misalnya, bantuan tempat tidur yang menurut kami tahun lalu itu tidak sesuai standar, akhirnya tahun ini diperbaiki dan bisa lebih dari yang kami inginkan untuk bantuan tempat tidur.
Rofik juga menjelaskan persoalan KUBE, Tahun lalu kami temukan, setelah diberikan ke penerima lalu dibagi-bagi.
Setelah kami evaluasi KUBE ini mungkin karena satu kelompok terlalu banyak orang, kalau bisa persyaratan 5 orang satu keluarga saja agar sasaran yang kita berikan langsung tepat sasaran.
Soal bantuan di Dinas Koperasi dana bergulir dan sebagainya tambah Rofik, kami evaluasi terus karena memang kalau di Tual Maluku Tenggara dana bergulir bagus sekali, kami lihat progres usahanya naik terus, kemampuan membayar dari penerima dana bergulir juga baik karena bunganya lebih rendah dari bunga Bank, dan dia bisa menunda pembayarannya jika belum sampai dan lebih nyaman untuk mereka berusaha sehingga beban itu tidak terlalu mereka rasakan.
Bantuan-bantuan di Bumdes-Bumdes juga kami minta untuk di evaluasi. Tidak hanya halnya dalam kepentingan untuk merealisasikan program lalu kita berikan bantuan tanpa melihat apakah kedepannya bisa jalan dengan baik atau tidak. Kita harus mengidentifikasi apa jenis-jenis usahanya, jangan jenis-jenis usahanya itu bertabrakan dengan usaha-usaha masyarakat, bisa saja sama dengan usaha masyarakat asalkan fasilitas, kapasitas dari usaha masyarakat itu belum memenuhi kebutuhan didesa tersebut, jelasnya
Dicontohkan, ada usaha transportasi yang hanya punya dua unit speedboat namun ternyata masyarakat membutuhkan sampai empat atau lima misalnya, Bumdes bisa masuk dengan satu atau dua. Kami berharap itu akan lebih kepada mengelola sumber daya lokal, tutup Rofik.
(HR)