Kutuk Keras Tindakan Penyerangan Dan Pembakaran Rumah Warga Hunut, DPRD Kota Ambon Minta Pihak Kepolisian Lakukan Penanganan Serius

Ambon.Beritalaser.com.
DPRD Kota Ambon Gelar kompresi pers terkait peristiwa bentrokan yang terjadi di desa Hunut Durian Patah dampak dari aksi penikaman Siswa SMK 3 Waeheru yang terjadi pada Selasa 19 Agustus kemarin.
Atas nama Pimpinan dan seluruh anggota DPRD, mewakili rakyat Kota Ambon menyampaikan Turut berduka cita atas meninggalnya anak terkasih Alan Pellu siswa yang menjadi korban peristiwa pertikaian antar pelajar di SMK Negeri 3 Desa Waeheru kemarin, ungkap Ketua DPRD kota Ambon, Moritz Tamela membuka konfrensi pers di kantor DPRD kota Ambon, Belakang Soya, Rabu (20/8/2025)
Menurutnya, peristiwa pertikaian antar pelajar tersebut merembes pada pertikaian antar kelompok, yakni kelompok warga Negeri Hitu lama dan Hitu Mesing dengan warga desa Hunut Durian Patah.
Terhadap peristiwa itu, kami seluruh elemen Pemerintah dan warga Kota Ambon mengutuk keras tindakan-tindakan anarkisme, main hakim sendiri, barbaran yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang terlibat dalam peristiwa kemarin. Sangat disayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh saudara-saudara kita dari Kabupaten Maluku Tengah dalam hal ini Negeri Hitu. Tindakan ini harus mendapat penanganan dan perhatian serius dari kita semua terkhususnya aparat penegak hukum.
” kami bersyukur peristiwa ini tidak merembes sampai jatuhnya korban jiwa. Akibat kejadian kemarin seluruh warga desa Hunut Durian Patah terpaksa harus mengungsi ke lokasi-lokasi yang dirasa aman baik itu di keluarga maupun desa-desa tetangga yang bisa menampung mereka, jelas Tamaela.
“kami berterimakasih kepada Pemerintah Desa dalam hal ini di desa Nania, Negeri Lama, Poka Kelurahan Lateri, Halong yang bisa menampung warga dari desa Hunut. Apresiasi juga kepada KaPolresta pulau Ambon dan Polda Maluku dan jajaran unsur TNI dari Kodim XV/ Pattimura dan satuan unit tentara sekitar dalam hal ini mungkin dari unit 733 dan lain-lain yang telah membantu menangani proses kondusifitas yang terjadi kemarin sehingga kondisi yang dianggap cukup mencekam kita boleh Selesaikan secara baik,” ungkap Moritz.
Kejadian tersebut memicu pada pembakaran dan pengrusakan rumah-rumah warga desa Hunut. berdasarkan data yang di terima dari dinas terkait ada 17 rumah terbakar, 13 rumah rusak dan tercatat 739 jiwa atau 156 KK warga desa Hunut yang mengungsi.
Menurut Moritz saat kemarin turun bersama Walikota, dan melihat langsung peristiwa dari awal sampai dengan kebakaran itu terjadi bahwa memang aksi yang dilakukan adalah pelampiasan emosi mereka ke desa Hunut dengan latar belakang mau mencari pelaku.
Dalam waktu 1 kali 24 jam pihak kepolisian sudah bisa menemukan dan menangkap pelaku penikaman.
” kami memberikan mengapresiasi sungguh kepada aparat kepolisian yang mampu melakukan penangkapan terhadap pelaku sehingga apa yang menjadi tuntutan warga Hitu bersama keluarga korban Almarhum sudah bisa terpenuhi saat ini,” ujar Moritz.
Terhadap kerugian materil yang dialami oleh warga Hunut. Atas peristiwa ini kita semua khususnya warga yang terdampak meminta keadilan yang sama untuk pelaku pembakaran dan penyerangan agar ditangkap. Desakan tersebut karena peristiwa ini sudah berulang kali terjadi di Desa Hunut, setiap ada kejadian-kejadian pertikaian apapun warga di Hunut selalu menjadi korban. Ini sangat disayangkan, tindakan main hakim sendiri anarkis, barbaran dari saudara-saudara kita yang ada di Kabupaten Maluku Tengah kepada warga Hunut, sesal Moritz.
DPRD akan melakukan pengawalan secara khusus kepada pihak kepolisian terhadap proses penangkapan para pelaku dan mendesak untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku karena selama ini ada peristiwa yang sama pelaku ditangkap namun penegakan hukumnya tidak jalan. Ini pengalaman dan pil pahit yang kami rasakan dan kami terima. Kali ini kami akan mengawal ketat dan kepolisian daerah Maluku juga telah memberikan komitmen meyakinkan kami dan semua orang bahwa mereka akan serius melakukan penanganan.
Sebagai warga Negara yang baik kami DPRD mengajak masyarakat termasuk korban-korban kebakaran, berikanlah kepercayaan kepada pihak kepolisian untuk melakukan proses investigasi sampai dengan proses penyidikan dan lain-lain untuk mendapatkan para pelaku.
Kami yakin untuk menangkap pelaku itu mudah karena dunia sudah canggih sudah bertebaran video-video dan dokumentasi-dokumentasi bahkan korban-korban dari peristiwa pemukulan termasuk aparat Pemerintahan dalam hal ini Kepala Desa juga menjadi korban dan beliau mengetahui siapa pelaku-pelaku yang terlibat disitu. silakan pihak kepolisian melakukan pengembangan terhadap kasus dimaksud, tegas Moritz.
DPRD juga berharap ada solusi terbaik bagi masyarakat desa Hunut dan sekitar terhadap rasa nyaman, aman karena mereka sudah sangat trauma bagaimana Pemerintah hadir untuk memastikan kehidupan mereka ke depan itu dalam kondisi yang terlindungi oleh Negara.
Ditambahkan, Ada banyak persoalan, kendala-kendala yang mengakibatkan peristiwa ini gampang terjadi salah satunya berkaitan dengan penanganan dari pihak Kepolisian baik itu soal penempatan pos pengamanan yang sudah kita rekomendasikan dari dulu belum terealisasi Begitu juga dengan langkah-langkah penanganan dari pihak kepolisian dalam jumlah aparat yang ada di lokasi untuk melerai itu sangat minim, Butuh waktu dalam durasi yang cukup lama baru bisa ada bantuan tambahan dalam jumlah yang banyak baru bisa dilakukan Pencegahan untuk terjadi bentrok lanjutan Sehingga sumbatan-sumbatan persoalan yang terjadi bahkan informasi resmi di lapangan dari masyarakat dan pihak yang dapat mempertanggungjawabkan kebenaran sumber masalah itu sering terjadi di SMK 3 karena pelajar. ini juga harus dipikirkan secara baik dan kita sudah minta lewat Walikota untuk menyampaikan kepada Gubernur untuk bisa memfasilitasi pertemuan antara Pemerintah kota Ambon dan Pemerintah Maluku tengah supaya bisa bersama melihat persoalan ini secara detail sehingga tujuan memberikan rasa aman kepada seluruh warga Kota itu dapat bisa kita pastikan ke depan tidak terjadi lagi dan aman itu harus tetap kita jaga.
DPRD Kota Ambon lanjut Moritz, sudah menyampaikan sikap kepada Pemerintah kota Ambon untuk langkah-langkah penanganan. Walikota sudah menyampaikan bahwa akan membantu melaksanakan perbaikan. DPRD Kota Ambon Pemerintah kota juga meminta Pemerintah Provinsi bahkan Pemerintah Maluku Tengah harus bertanggung jawab. Pemerintah Maluku tengah kami anggap lalai terhadap pembinaan kamtibmas masyarakatnya.
Kejadian yang terjadi Ini sesuatu yang kami sayangkan kami butuh kehadiran Pemimpin juga di sana. kami berharap Pemerintah Provinsi dapat memfasilitasi bentuk-bentuk pertanggungjawaban.
Kami tidak ingin membuat sebuah distorsi atau membilah-bilah masyarakat tapi ini situasi yang terjadi. kami menyerukan damai dari Ambon, Kami ingin Ambon tetap aman, kondusif, jangan dikotori oleh ulah oknum yang lain. kami berharap semua pihak dapat menahan diri dan memberikan edukasi kepada semua masyarakat bahkan di luar lewat pemberitaan di media, sosial media juga digunakan secara baik karena jika berita-berita tentang Ambon ini selalu muncul pertikaian-pertikaian bahkan seperti ini kita yang rugi dampak negatifnya kepada dunia luar investasi susah masuk orang akan berpikir Ambon rusuh terus ini yang harus kita jaga bersama. kita berharap kita semua menjadi pelaku-pelaku agen Perdamaian, pungkas Moritz.
(H.R)