Inilah Sambutan Walikota Tual Pada Persidangan ke-72 Klasis GPM

Tual Beritalaser. Gereja sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah terus berupaya untuk merealisasikan amanat pelayanan itu ke arah yang lebih baik, merawat kehidupan inter dan antar sesama maupun dalam kehidupan dengan lingkungan sekitar agar menjadi selaras dan seimbang sesuai perintah dan ajaran Tuhan.
Hal ini disampaikan oleh, Wali Kota Tual Hi. A. Yani Renuat saat menyampaikan sambutan pada Persidangan Ke- 72 Klasis GPM Pulau Pulau Kei Kecil dan Kota Tual di Gereja Sinai Taar minggu (9/3/2025).
Pasalnya kata Renuat, banyak berkat yang patut kita syukuri atas kasih Tuhan kepada kita sekalian, termasuk syukur kita di saat ini atas perjumpaan dalam Sidang ke – 72 Klasis GPM Pulau-Pulau Kei kecil dan Kota Tual Tahun 2025;
Selain itu, sebagai warga Kota Tual , anugerah yang patut kita syukuri pula, adalah hingga saat ini negeri kita dalam kondisi aman tenteram, rukun dan damai terjalin nuansa kehidupan “ ain ni ain “ ( orang basudara, orang satu darah ) , dalam bingkai “ manut ain mehe ni tilur, vuut ain mehe ni ngifun “ sebagai tatanan perekat sekaligus membentengi peri kehidupan kita dari isu-isu provokatif dan bentuk-bentuk in-toleransi.
” Kiranya semua yang kita syukuri pada saat ini diterima dalam hadiratNYA dan negeri ini senantiasa diberkati dalam lindungan dan tuntunan Ilahi,” ungkapnya.
Dijelaskan, disadari bahwa persidangan ini bukan sekadar pertemuan formal, tetapi momentum iman untuk bersama-sama mencari kehendak Tuhan dalam pelayanan gereja dalam mengevaluasi kerja-kerja tahun 2024 dan menetapkan kinerja pelayanan di tahun 2025 yang berarti bahwa gereja terpanggil untuk menyatakan karyanya ditengah-tengah umat melalui kesaksian dan pelayanan, sebagaimana firman yang selalu menjadi landasan berpijak orang GPM yaitu; “ Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Olehnya itu, dalam perspektif kekinian, gereja tidak hanya dipandang sebagai sebuah wadah pembinaan dan pelayanan keumatan semata, tetapi juga sebagai organisasi gereja yang progresif dan analitis terhadap berbagai problematika yang terjadi saat ini, Keragaman dan pluralisme menjadi modal utama dan tumpuan terciptanya kerukunan hidup beragama.
Ditambahkan, pembangunan daerah segala dimensinya, baik dimensi ekonomi, sosial budaya, lingkungan maupun politik, dalam kurun waktu beberapa tahun ini tentu tidak cukup memberikan manfaat yang menyeluruh bagi masyarakat, namun kami menyadari bahwa keberhasilan pembangunan tersebut masih sedikit menyisahkan berbagai permasalahan yang menjadi tanggungjawab pemerintah dalam mengelolah kebijakan-kebijakan pembangunan dan rumusan program-program pembangunan secara terarah dan terintegrasi dengan melibatkan peran serta gereja.
” Dalam hubungan ini maka mengawali tugas dan pengabdian kami sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tual periode 2025 – 2030 yang mengemban dan melaksanakan amanah rakyat untuk memastikan tujuan pembangunan menuju ke arah mewujudkan rasa aman dan kesejahteraan masyarakat serta percepatan kemajuan Kota Tual,”ucapnya.