Walikota Tual Tinjau Pasar Maren

Tual Beritalaser. Wali Kota Tual Hi.A.Yani Renuat setelah menerima aspirasi dari masyarakat terkait penataan Pasar Maren Tual, dengan gerak cepat dirinya langsung sidak pasar tual, Selasa (11/3/2025). Turut hadir dalam sidak tersebut, Pj Sekda Kota Tual, Hi.Fahri Rahayaan, Asisten 1( Satu) Bidang Pemerintahan, Rini Atbar, Kepala Dinas PTSP Kota Tual Ridwan Renwarin dan Kepala Disperindak Tual Darnawati Amir.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tual menempati dirinya untuk berdialog dengan pedagang yang sudah berjalan di pasar maren tual. Sesuai data yang peroleh, Bangunan Pasar Maren Tual itu sebelumnya telah ditinjau Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku serta Markas Besar (Mabes) TNI telah melakukan kunjungan langsung ke pasar Maren, guna melihat kesiapan pasar tersebut.
Sekalipun demikian, pengresmian pasar ini sendiri belum dapat dilakukan, sebelum para pedagang menempati dan melakukan aktifitasnya di dalam pasar, sebagaimana instruksi Kementerian Sekretariat Negara RI, yang memberlakukan aturan bagi pasar-pasar yang dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui Kementerian PUPR, dapat diresmikan bila pedagang telah beraktifitas di dalamnya.
“Kemarin itu kan ada kunjungan dari Pak Kajati dan tim, kemudian dari Mabes TNI, terkait dengan melihat kesiapan pemanfaatan pasar. Makanya kita segera dorong pedagang ini masuk, supaya bisa diresmikan. Karena, kalau pedagang tidak di dalam, pasar tidak bisa diresmikan. Pasar ini sendiri sudah diserahterimakan ke Pemda itu bulan Oktober, melalui Kementerian PUPR dan Pj. Walikota waktu itu”, kata Bandjar.
Bandjar menjelaskan, walaupun telah sepenuhnya dalam pengelolaan Pemerintah Kota (Pemkot) Tual, namun pihak kontraktor masih berkewajiban melakukan perawatan selama 6 bulan. Sejak penyerahan dari pihak kontraktor, pembagian lokal-lokal mulai dilakukan, melalui cara pengundian.
Pengundian tempat atau lokal-lokal bagi para pedagang dilakukan sejak November 2024, yang dimulai dari lokal bagi pedagang Sembako, dilanjutkan dengan lokal bagi pedagang sayur kemudian pedagang ikan. Bandjar menambahkan, sebanyak 400 buah lokal yang tersedia di pasar Maren tidak mencukupi seluruh pedagang yang membutuhkan, sehingga penambahan sejumlah tempat dilakukan guna menjawab kendala yang ada.
“Kapasitas pasar itu, jumlah lokalnya 400, itupun belum tertampung semua pedagang, karena pasar kita sebelum dibongkar itu kan, lokalnya banyak. Los itu total keseluruhannya ada 176 meja, yang kita bagi 98 untuk pasar ikan, sisanya untuk pasar sayur, tapi pasar sayur itupun yang ada kan meja cuma 76, yang kita tambah melalui swa kelola sebanyak 60 meja, pasar ikan juga begitu”, kata Bandjar pula.
Penambahan tempat bagi pedagang ikan melalui swakelola sebesar 30 buah, dimaksudkan menampung para pedagang agar semuanya dapat terkonsentrasi di dalam pasar.
Hal ini dikarenakan area pasar yang memiliki tempat parkir dan beberapa bagian, diharapkan dapat berfungsi sebagaimana adanya, sehingga seluruh aktifitas di dalam maupun di dalam pasar tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.